Buat Pelanggan Terpukau: Panduan Lengkap Membuat Form Pemesanan Online yang Menarik!
Hey teman-teman! Pernah gak sih ngerasa frustasi waktu mau mesen sesuatu online tapi form pemesanannya bikin males duluan? Panjangnya kayak skripsi, desainnya jadul abis, dan loadingnya bikin emosi jiwa. Nah, itu dia masalahnya! Di era serba instan kayak sekarang, form pemesanan yang ribet itu sama aja kayak nolak rezeki.
Kita semua tahu, kesan pertama itu penting banget. Form pemesanan online adalah salah satu titik pertama interaksi antara kamu dan calon pelanggan. Kalau formnya aja udah bikin ilfeel, gimana mau closing? Makanya, yuk kita ubah form pemesanan online jadi magnet yang menarik pelanggan dan bikin mereka ketagihan belanja di tempatmu!
Kenapa Form Pemesanan Online yang Kece Itu Penting Banget?
Sebelum kita masuk ke tips dan triknya, kita bahas dulu nih kenapa form pemesanan online yang oke punya itu krusial banget buat bisnismu:
- Meningkatkan Konversi: Form yang simpel dan mudah diisi bikin pelanggan gak kabur di tengah jalan. Mereka jadi lebih mungkin menyelesaikan pemesanan.
- Membangun Citra Profesional: Form yang didesain dengan baik nunjukkin bahwa kamu serius dan profesional dalam menjalankan bisnis. Ini penting banget buat membangun kepercayaan pelanggan.
- Menghemat Waktu dan Tenaga: Form yang otomatis bisa mengurangi pekerjaan manual, kayak input data pelanggan. Jadi, kamu bisa fokus ke hal-hal yang lebih penting.
- Mendapatkan Data Pelanggan: Form pemesanan adalah tambang emas informasi tentang pelangganmu. Kamu bisa pakai data ini buat personalisasi, promosi, dan peningkatan layanan.
Gimana? Udah kebayang kan betapa pentingnya form pemesanan online yang menarik? Sekarang, mari kita bedah satu per satu cara bikin form pemesanan online yang bikin pelanggan terpukau!
Rahasia Bikin Form Pemesanan Online yang Bikin Pelanggan Jatuh Hati
Ini dia jurus-jurus pamungkas yang bisa kamu contek abis buat bikin form pemesanan online yang gak cuma fungsional, tapi juga bikin pelanggan auto-naksir:
1. Simpel Itu Seksi: Minimalkan Kolom yang Wajib Diisi
Masalahnya: Form yang kepanjangan kayak daftar riwayat hidup bikin pelanggan langsung males dan pengen kabur. Apalagi kalau banyak kolom yang gak penting dan wajib diisi pula! *duh*
Solusinya: Tanyain apa yang beneran penting aja. Nama, alamat pengiriman, nomor telepon, dan email itu udah cukup. Kalau perlu info tambahan, kasih opsi "catatan" atau "pesan" yang gak wajib diisi.
Contoh Nyata: Bandingin dua form ini:
Form Jelek:
- Nama Lengkap (Wajib)
- Nama Panggilan (Wajib)
- Jenis Kelamin (Wajib)
- Tanggal Lahir (Wajib)
- Alamat Lengkap (Wajib)
- Kode Pos (Wajib)
- Nomor Telepon Rumah (Wajib)
- Nomor HP (Wajib)
- Pekerjaan (Wajib)
- ...dan seterusnya...
Form Kece:
- Nama Lengkap (Wajib)
- Alamat Pengiriman (Wajib)
- Nomor HP (Wajib)
- Email (Wajib)
- Catatan (Opsional)
Keliatan kan bedanya? Form yang kece lebih ringkas dan gak bikin pusing.
2. Desain yang Eye-Catching: Bikin Form yang Cantik dan Kekinian
Masalahnya: Form yang desainnya jadul, fontnya gak jelas, dan warnanya norak bikin pelanggan ilfeel dan gak percaya sama bisnismu.
Solusinya: Gunain desain yang modern, bersih, dan sesuai sama brand-mu. Pilih warna yang enak dilihat, font yang mudah dibaca, dan tata letak yang rapi.
Tips Tambahan:
- Gunakan Gambar atau Ikon: Tambahin gambar produk atau ikon yang relevan buat mempercantik form.
- Pastikan Responsif: Form harus tampil oke di semua perangkat, baik itu desktop, tablet, maupun smartphone.
- Gunakan Spasi yang Cukup: Jangan bikin form terlalu padat. Kasih spasi yang cukup biar mata pelanggan gak sakit.
3. Bahasa yang Santai: Ngobrol Sama Pelanggan Kayak Teman Sendiri
Masalahnya: Bahasa yang kaku dan formal bikin pelanggan merasa jauh dan gak nyaman. Mereka jadi enggan untuk menyelesaikan pemesanan.
Solusinya: Gunain bahasa yang santai, ramah, dan mudah dimengerti. Hindari istilah-istilah teknis yang bikin pusing. Bayangin kamu lagi ngobrol sama teman sendiri.
Contoh:
Form Kaku: "Mohon isi formulir berikut dengan data yang benar dan lengkap."
Form Santai: "Yuk, isi data diri kamu di bawah ini biar pesananmu bisa segera diproses!"
Lebih enak yang mana hayooo?
4. Otomatisasi Itu Keren: Manfaatkan Fitur-Fitur Canggih
Masalahnya: Proses pemesanan yang manual dan ribet bikin pelanggan males dan memakan waktu yang lama. Apalagi kalau harus bolak-balik konfirmasi lewat chat.
Solusinya: Manfaatkan fitur-fitur otomatisasi yang bisa mempermudah dan mempercepat proses pemesanan. Misalnya:
- Otomatis Kirim Email Konfirmasi: Pelanggan langsung dapat email konfirmasi setelah mengisi form.
- Integrasi dengan Sistem Pembayaran: Pelanggan bisa langsung bayar lewat berbagai metode pembayaran (transfer bank, kartu kredit, e-wallet).
- Notifikasi Real-Time: Kamu langsung dapat notifikasi setiap ada pesanan baru.
Tools yang Bisa Dipakai: Banyak banget platform form builder yang nawarin fitur-fitur otomatisasi, contohnya Google Forms (gratis!), Typeform, Jotform, dan Wufoo.
5. Validasi Data: Pastikan Data yang Masuk Itu Beneran Valid
Masalahnya: Data pelanggan yang gak valid (misalnya, alamat yang salah atau nomor telepon yang gak aktif) bisa bikin proses pengiriman jadi ribet dan memakan biaya tambahan.
Solusinya: Gunain fitur validasi data buat mastiin data yang masuk itu beneran valid. Misalnya:
- Validasi Email: Pastikan email yang dimasukkan itu formatnya benar.
- Validasi Nomor Telepon: Pastikan nomor telepon yang dimasukkan itu formatnya benar.
- Validasi Kode Pos: Pastikan kode pos yang dimasukkan sesuai dengan alamat yang dimasukkan.
6. Beri Hadiah Kecil: Kejutan Manis untuk Pelanggan Setia
Masalahnya: Pelanggan udah capek-capek ngisi form, tapi gak dapet apa-apa. Mereka jadi merasa gak dihargai dan enggan untuk kembali lagi.
Solusinya: Beri hadiah kecil atau diskon khusus buat pelanggan yang udah ngisi form pemesanan. Misalnya:
- Diskon 10% untuk Pembelian Pertama: Biar pelanggan makin semangat belanja.
- Free Ongkir: Siapa sih yang gak suka gratis ongkir?
- Voucher Belanja: Kasih voucher belanja buat pembelian berikutnya.
Tips Tambahan: Promosikan hadiah ini di form pemesanan biar pelanggan makin tertarik untuk ngisi.
7. A/B Testing: Cari Tahu Form Mana yang Paling Ampuh
Masalahnya: Kita gak bisa tahu pasti form mana yang paling efektif tanpa melakukan pengujian. Bisa jadi, form yang kita anggap bagus ternyata kurang menarik buat pelanggan.
Solusinya: Lakukan A/B testing buat membandingkan dua versi form yang berbeda. Misalnya, bedain desain, bahasa, atau jumlah kolom yang wajib diisi.
Cara Melakukan A/B Testing:
- Buat dua versi form yang berbeda.
- Tampilkan kedua form secara acak ke pengunjung website.
- Ukur metrik yang penting (misalnya, tingkat konversi, tingkat penyelesaian form).
- Analisis hasilnya dan pilih form yang paling efektif.
Kesimpulan: Bikin Form Pemesanan yang Bikin Pelanggan Balik Lagi!
Nah, itu dia panduan lengkap buat bikin form pemesanan online yang menarik dan bikin pelanggan terpukau. Ingat, form pemesanan bukan cuma sekadar formulir, tapi juga representasi dari bisnismu. Jadi, bikinlah form yang profesional, menarik, dan mudah digunakan.
Dengan form pemesanan yang kece, kamu gak cuma meningkatkan konversi, tapi juga membangun citra positif dan loyalitas pelanggan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung praktikkan tips-tips di atas dan rasakan sendiri manfaatnya!
Semoga artikel ini bermanfaat buat teman-teman semua! Jangan lupa share ke teman-teman lain yang juga pengen bikin form pemesanan online yang keren ya!